tikus npemalu

tikus npemalu

Rabu, 26 Juni 2013

Velin


"Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013."




            
Velin adalah seorang gadis yang ceria, lucu, manis, dan imut. Kehadiran Velin membuat gue memasuki hari-hari yang baru, lebih indah dan menyenangkan.

Velin sering kali menghibur gue di saat gue lagi sedih karena masalah keluarga. Gue inget waktu itu Velin sempet ngasik gue sebuah mainan anak-anak, mainan itu Ultramen. Ketika Velin ngasik mainan itu kesedihan gue jadi hilang, dan gue juga sempet ketawa. Gue enggak tau apa maksud Velin ngasik mainan itu, tapi yang pasti suasana sedih saat itu menjadi ceria dan gue sangat terhibur.


 Hubungan gue dan Velin adalah hubungan yang paling lama dari sekian mantan-mantan gue, dan kisah cinta gue bersama Velin adalah kisah yang paling bermakna, yang sampai saat ini gue belum bisa untuk ngelupa’in dia. Gue dan Velin sama-sama bisa menjaga hati, bisa saling mengerti, dan ini yang membuat hubungan gue sama Velin mampu bertahan lama.

Di bulan yang kedua belas dalam hubungan gue bersama Velin, ada satu hal yang sebenarnya gue gak pingin denger dan gak pingin gue rasain. Gue dan Velin kini harus berpisah. Velin dan orang tuanya harus pindah ke Jakarta selama 10 bulan demi pekerjaan Ayahnya yang saat itu dalam penugasan Tentara. Dan yang paling sedihnya lagi, gue tau kabar ini sehari sebelum keberangkatan Velin ke Jakarta. Velin memang sengaja menyembunyikan kabar ini dari gue, karena Velin takut membuat gue tambah sedih.
           
Sebelum Velin ninggalin gue ke Jakarta. Gue sempet ke rumahnya untuk ngucapin selamat jalan. Saat itu Velin memeluk gue sambil menangis, Velin memeluk gue dengan sangat erat, seakan dia sendiri gak bisa menerima kenyataan. Saat itu suasana sangat mengharukan. Ibunda Velin pun turut menangis karena melihat anaknya tidak bisa menerima kenyataan yang harus berpisah dengan orang yang dicintai. Namun inilah kenyataan. Gue bukan Tuhan yang mampu merubah kenyataan. Gue hanya manusia biasa yang harus mampu menerima kenyataan dengan hati yang tabah.
           
Saat Velin memeluk gue. Velin berkata “kita memang pisah jauh, bukan berarti hubungan kita juga harus pisah dan berhenti sampai disini”. Dan ketika Velin melepas pelukannya, Velin ngasik gue sebuah boneka Danbo kertas. Dan berkata “mungkin ini yang bisa nemenin kamu disaat kamu lagi kesepian”.
           
Ketika velin ngasik gue boneka danbo kertas, seakan itu menjadi hari terahir gue bertemu dengan Velin dan harus berpisah. Velin masuk ke mobil dan melambaikan tangannya dengan wajah yang masih bersedih. Gue yang berdiri di depan rumahnya hanya mampu memberikan senyuman terahir ke Velin.
           
10 bulan kemudian…
Penantian gue berakhir, Velin kembali ke Bali bersama orang tuanya. Namun sayangnya kedatangan Velin ke Bali membawa hari yang buruk terhadap gue. Velin ngelupa’in gue berserta semua kenangan yang pernah gue lewati bersama velin, dan buruknya lagi ternyata Velin kecelakaan sewaktu di Jakarta yang membuat dirinya sampai lupa ingatan.
           
Hati gue sangat terpukul mendengar kabar yang diceritakan oleh Ibunda Velin. Dan akhirnya hubungan inipun berakhir secara diam-diam. Gue gak mungkin menceritakan keresahan gue dan meminta putus ke seseorang yang lupa ingatan. Dan semua barang yang pernah Velin kasih ke gue. akhirnya gue simpen baik-baik di kardus Story in Love gue. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar